Rabu, 11 Februari 2009

KEWAJIBAN UMAT MEMBEBASKAN TANAH PALESTINA

Oleh : PROF. DR. H. RAMLI ABDUL WAHID, MA
Ketua Komisi Dikbud MUI SU

A.Ketidakberdayaan Israel di Masa Lalu
Masa lalu Israel adalah masa yang paling suram dalam sejarah dunia. Setelah keluar dari Palestina pada tahun 722 SM (Sebelum Masehi), Israel menjadi bangsa yang terlunta-lunta dan bahkan disiksa, dibunuh, dan diba-kar. Di dalam buku, Questions from the Past, pengarangnya Wilbur S. Shepperson dkk., menyebutkan banyak kisah penindasan terhadap orang-orang Yahudi di Barat. Mereka menjelaskan bahwa sepanjang era modern, orang-orang Yahudi merasakan pengalaman pahit melalui masa-masa penyingkiran, pengusiran, pembunuhan secara perorangan dan massal. Yahudi dipaksa untuk dibaptis, tetapi hal itu menyebabkan banyak mereka melakukan bunuh diri daripada dibaptis. Ratusan orang dibunuh di Mainz. Orang tua juga mengorbankan anak-anak dan jiwa mereka sendiri demi menjaga keyakinan. Pada tahun 1099, para prajurit Godfrey de Boullion menemukan orang-orang Yahudi berkumpul di sebuah sinagog, lalu para prajurit itu membakarnya. Di Perancis selatan, sebuah kota yang seluruh penduduknya orang Yahudi telah dibakar. Di pekuburan Atrasburg, dua ribu orang Yahudi dibakar. Lebih 200 komunitas Yahudi, kecil dan besar telah dihancurkan. Pembunuhan orang-orang Yahudi secara massal di Jerman yang paling besar dan mungkin di Austria paling sedikit. Di Erfurt, Mainz, dan Breslau saja telah dibunuh lebih 10.000 orang Yahudi.
Keterangan ini menunjukkan betapa lemah dan ketidakberdayaan orang-orang Yahudi di zaman lampau. Mereka hidup terpencar-pencar di berbagai negara. Usahkan menyerang musuh, menyelamatkan diri saja mereka tidak mampu. Mereka dikejar, dibunuh, dan dibakar. Sekarang sudah terbalik. Orang-orang Yahudi mengusir, membunuh dan memborbardir orang Palestina. Mereka berani melawan negera-negara Islam dan seruan dunia agar menghentikan agresi militernya ke Jalur Gaza. Semua itu dianggap sepi karena Israel sekarang sudah merasa kuat. Memang kenyataan menunjuk-kan bahwa dunia umumnya, dan dunia Islam khususnya tidak ada yang berani melawan Israel.

B. Pencaplokan Israel terhadap Palestina
Keadaan Yahudi sekarang telah berubah menjadi kuat sehingga be-rani mencaplok negeri Islam Palestina dan mengusir penduduknya serta membunuhnya dengan sesuka hatinya. Tapi, perubahan keadaan Israel ini bukanlah suatu yang muncul tiba-tiba. Mereka bangkit setelah menyadari kelemahan mereka dan kerja keras mengejar ketertinggalan mereka selama lebih 60 tahun. Mereka bersatu dan melakukan rapat-rapat rahasia. Pada tahun 1906 ditemukan di British Musium sebuah buku yang memuat hasil 24 pertemuan rahasia orang-orang Yahudi. Buku ini berisi rencana pemben-tukan suatu pemerintahan dunia tertinggi di bawah kekuasaan Yahudi. Mereka menklaim bahwa yang seharusnya memerintah dunia adalah orang-orang Yahudi. Menurut keimanan mereka, Tuhan telah bermurah hati men-jadikan mereka sebagai umat pilihan untuk memimpin dunia. Keberadaan mereka terpencar di berbagai negara merupakan suatu keuasaan untuk seluruh dunia sehingga memungkinkan mereka berjuang dan menekan pe-merintah di mana mereka berada untuk kepentingan cita-cita mereka.
Seorang wartawan Yahudi, Theodor Hertzle adalah orang yang pertama kali mencetuskan ide pembentukan pemerintahan dunia yang berpusat di Israel dalam bukunya, The Jewish State. Gerakan untuk mem-perjuangkan negara Israel ini disebut zionisme. Sebutan ini diambil dari nama benteng Zion di Israel menurut Yahudi dulunya direbut Nabi Daud dan menjadi warisan mereka. Impian ini mendapat pengakuan dari peme-rintah Inggeris dengan pernyataan Balfour Declaration pada tanggal 2 Nivember 1917. Bunyi surat pernyataan Lord Arthur Balfour atas nama Inggeris kepada wakil Yahudi di London, Lord Rothschild adalah , “ Peme-rintah Ratu Inggeris menyaksikan dengan senang hati cita-cita untuk men-dirikan satu nasionale home di Palestina untuk orang-orang Yahudi dan akan mempergunakan ikhtiar sebaik-baiknya guna mempercepat maksud tersebut.” Pengakuan Inggeris ini segera diikuti Perancis, Itali dan Rusia. Dukungan seperti ini terus mengalir dari negara Barat sampai sekarang. Inilah satu modal utama bagi Israel untuk mencaplok Palestina dan mengusir serta membunuh orang-orang Palestina. Barack Obama pun tidak bisa melepaskan diri dari Israel. Pada tanggal 4 Juni 2008 dia berjanji tidak akan meninggalkan Israel dalam menjalankan politik luar negerinya. Dua kandidat presiden AS lainnya pada waktu itu, John McCain dan Hillary Rodham Clinton menyatakan akan mendukung kepentingan Israel. Karena itu, Presiden terpilih AS, Obama juga tidak banyak diharap akan mengubah keberpihakan dan dukungan AS kepada Israel. Dukungan dari negara-negara besar ini menjadi modal penting bagi kekuatan Israel.
Modal kedua adalah kekuatan SDM-nya. Kualitas SDM Israel adalah paling tinggi di antara SDM negara-negara di dunia. Pakar dan ilmuan dunia dalam persejuta orang adalah sebagai berikut. Israel (Yahudi) 16.000 orang; AS (Kristen) hanya 6.500 orang; Jepang (Budha) 6.500 orang : Uni Soviet (Atheis) 5.000 orang; Perancis (Kriasten) 4.500 orang; Belanda (Kristen) 4.500 orang; Inggeris (Kristen) 3.200 orang; Jerman (Kristen) 3.000 orang; India (Hindu) 1.300 orang; Mesir (Islam) 367 orang; dan Indonesia (Islam) paling kecil jumlah pakar dan ilmuannya hanya 64 orang persejuta rakyat Indonesia. Memang dari aspek banyak, jumlah umat Islam satu milyar, sedang jumlah Yahudi di seluruh dunia hanya 25 juta orang. Akan tetapi, orang-orang Yahudi itu berkualitas tinggi. Karena itu, mereka berpengaruh di mana saja mereka berada. Pengusaha, banker, dan pemikir besar dunia banyak orang Yahudi dan secara khusus di AS mereka sangat berpengaruh dalam menentukan nilai dolar.
Modal ketiga adalah persenjataan. Dengan pakar dan ilmuan yang tersedia, mereka memproduk senjata sendiri selain suplai dari luar. Bahkan, mereka telah mampu memproduk tank paling canggih. Karena itu, Hamas boleh berbangga sebab telah mampu menghancurkan tank Israel yang cang-gih itu pada pertempuran tahun lalu. Sayangnya, membuat tank yang jelek pun Hamas dan Fatah tidak mampu, sedang Israel mampu membuat tank yang canggih. Kapan Palestina bisa menang. Mudah-mudahan, ung-kapan ini tidak disalahpahamkan. Sebab, ini bukanlah kelemahan Palestina saja melainkan kelemahan umat Islam yang harus disadari. Pertarungan antara Hamas dan Israel sungguh tidak seimbang. Hamas hanya mempunyai sepuluh ribu pejuang dengan rudal, roket, dan persenjataan sederhana, sedang Israel mempunyai 500.000 tentara dengan pesawat tempur dan persenjataan-persenjataan canggih. Dengan kekuatan yang besar ini serta perlindungan AS dan sejumlah negara Barat, Israel terus memporak-porandakan markaz Hamas, masjid, rumah sakit, sekolah, dan membunuh anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza.
Modal keempat adalah penguasaan informasi alam maya. Catatan waktu terbanyak saat on line, Israel memimpin rata-rata pengguna menghabiskan 57,5 jam on line selama satu bulan, yaitu dua kali lebih besar daripada penggunaan rata-rata orang di Amerika Serikat (AS). Setelah Israel dan AS adalah Finlandia, Korea Selatan, Belanda dan Taiwan.

C. Palestina Negeri Islam
Palestina adalah bagian dari dunia Islam sejak lebih dari 13 abad. Palestina pernah dihuni oleh Israel antara tahun 1000 sampai 722 SM (Sebelum Masehi). Sesudah Israel, Palestina dihuni secara bergantian oleh bangsa-bangsa lain, yaitu Kan`an, Siryan, Babilon, Persia, Yunani, dan Romawi sampai abad ke-7 Masehi. Pada masa Khalifah Umar, Damaskus jatuh ke tangan kaum Muslim pada tahun 636 M dan Palestina pada tahun 638. Kemudian, Palestina dicaplok Israel dari tangan kaum Muslim pada tahun 1948 M. Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa kaum Muslim tidak mengambil tanah Palestina dari Israel, melainkan dari tangan Romawi setelah diduduki silih berganti oleh bangsa-bangsa lain. Jika dihitung dari tahun 638 sampai 1948, maka Palestina sudah mejadi wilayah Islam selama 1.310 tahun, barulah Israel datang merampasnya. Dengan demikian, Isra-ellah yang melakukan perampasan terhadap tanah kaum Muslim, bukan sebaliknya. Sebab, pendudukan terhadap tanah Palestina oleh bangsa-bangsa tersebut adalah sah pada zaman lampau. Penguasa AS sekarang juga adalah orang-orang Eropa yang datang ke sana beberapa abad lalu. Aus-tralia juga sama halnya dengan dikuasai pendatang dari Eropa. Semua ini sekarang dianggap sah. Mengapa Palestina yang sudah dihuni umat Islam selama 13 abad seenaknya dicaplok Israel.
Satu hal lain bahwa Palestina adalah tempat berdirinya salah satu dari tiga masjid penting dalam Islam, yakni Masjidilaksa. Masjdilaksa adalah tempat Nabi saw. diisrakkan dan dari sana ia naik ke langit untuk mikraj. Masjidilaksa juga kiblat Nabi saw. dan kaum Muslim selama enam belas bulan. Sebagai tempat suci, Masjidilaksa harus berada di tangan kaum Muslim sehingga tidak dikotori orang lain dan orang Islam harus bebas mengunjunginya.

D. Kewajiban Umat Menyelamatkan Israel
Kaum Muslim di seluruh dunia meyakini bahwa Palestina adalah bagian negeri kaum Muslim. Kebenaran keyakinan ini jelas dalam sejarah. Pendudukan Israel terhadap tanah Palestina adalah penjajahan. Agresi mili-ter Zionis Israel terhadap kaum Muslim di Jalur Gaza sangat bertentangan dengan prikemanusiaan dan resolusi PBB No. 242/1967 yang mewajibkan Israel keluar dari kawasan Palestina dan bagian-bagian negara-negara Arab yang diduduki secara tidak sah pascaperang Arab-Israel sampai 1967. Kare-na itu, wajiblah atas kaum Muslim berjuang untuk mengusir penjajah Israel dari bumi Palestina dan membela hak kaum Muslim Palestina untuk tinggal dan berdaulat di negerinya. Di antara langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam usaha mengembalikan Palestina ke pangkuan Islam adalah sebagai berikut.
Pertama, kaum Muslim dari seluruh dunia harus berusaha mewu-judkan gencatan senjata. Hamas sebenarnya sudah kewalahan. Sejak bebe-rapa hari belakangan, Hamas sudah meminta gencatan senjata melalui Me-sir. Seharusnya permintaan cencatan ini tidak boleh muncul dari mereka agar jangan kelihatan mereka yang sudah kewalahan. Ternyata Hamas sudah minta gencatan senjata dengan syarat tentara Israel mundur dari Gaza. Mundur dari tanah yang sudah dikuasainya bukanlah tabiat Israel. Karena itu para pemimpin negara-negara Islam harus mendesak agar kedua belah pihak melakukan gencatan senjata. Umat Islam tidak boleh membiar-kan Hamas sampai kalah terlak. Mewujudkan gencatan senjata adalah usa-ha mendesak.
Kedua, meyakinkan kaum Muslim akan keharusan bersatu, terutama antara Hamas dan Fatah. Bagaimana bisa menang kalau antara sesama rak-yat Palestina tidak bersatu. Demikian kritisnya kondisi Hamas, Presisden Mahmoud Abbas dan pemerintahan Palestina tidak nampak dan tidak kede-ngaran suaranya. Sekarang Hamas kelihatan berjuang sendirian. Padahal, persatuan rakyat Palestina merupakan syarat pertama dan utama untuk dapat mengalahkan Israel.
Ketiga, umat Islam sedunia, pemerintah dan rakyat hendaknya ber-satu mendesak PBB agar melanjutkan usaha perdamaian Timteng dan melaksanakan resolusi PBB No. 242 tahun 1967.
Keempat, hendaknya umat Islam jangan berkhayal untuk menga-lahkan Israel dalam waktu dekat, tetapi mempersiapkan SDM dan persen-jataan yang mampu memukul senjata Israel. Melawan musuh mutlak diper-lukan iman dan semangat jihad yang tinggi. Umat Islam mendukung per-juangan Palestina secara maksimal sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Macam-macam yang bisa dilakukan. Dukungan dalam bentuk tenaga, dana, pikiran, tulisan, doa, kunut nazilah, salat tahajjud, dan bahkan jiwa raga terus dilakukan. Bahkan, demon, membakar bendera Israel, latihan silat, dan bermacam-macam kekebalan mungkin dapat menguatkan semangat pejuang Hamas. Sekurang-kurangnya menunjukkan solidaritas umat Islam kepada dunia. Tetapi, iman, semangat jihad, dan doa harus disertai dengan taktik dan strategi real. Sebab, Alquran mengajarkan agar mempersiapkan senjata dan transpor paling canggih dalam meng-hadapi musuh. Nabi saw. ketika hijrah memberikan contoh agar umatnya dalam melawan musuh dengan perhitungan nyata. Nabi saw. dan sahabat Abu Bakar hendak hijrah ke arah utara Makkah, yakni Madinah, tetapi mereka bergerak ke arah selatan, Gua Sur yang terletrak enam km sebelah selatan Makkah. Nabi juga mengupah penggembala kambing untuk menghapus jejak mereka di padang pasir itu. Begitulah Islam mengajarkan agar umat dalam berjihad menggunakan senjata mutakhir dan transpor tercepat serta taktik dan strategi sesuai dengan perhitungan akal sehat.
Persiapan untuk mengusir Israel dari dunia Islam akan memakan waktu yang panjang sebagaimana juga kaum Yahudi menyiapkan kekuatan selama puluhan tahun. Jika dihitung dari ide pendirian negara Israel yang dicetuskan oleh Hertzle pada tahun 1882, sedang pencaplokan Palestina oleh Israel pada tahun 1948, maka persiapan mereka memakan waktu 66 tahun. Maka untuk mengusir Yahudi kembali dari Palestina juga harus dengan perencanaan yang matang secara bertahap dan dalam waktu puluhan tahun.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sebenarnya permusuhan Yahudi dan Arab bukanlah permusuhan Islam dengan Yahudi. itu adalah perebutan tanah air. Kenapa Permusuhan Yahudi dan Arab mengkait-kaitkan dengan Islam?.