Sabtu, 12 April 2008

PENELITIAN SANAD HADIS


Oleh : Dr. H. Ramli Abdul Wahid, MA
A. Kaedah Kesahihan Sanad
1. Kebersambungan sanad. Sanad berarti rangkaian nama para periwayat hadis mulai dari pengumpul hadis dalam sebuah buku, seperti Imam al-Bukhari dan Imam Muslim sampai kepada sahabat penerima pertama hadis dari Nabi saw. Setiap periwayat bersambungan dengan guru dan muridnya.
2. Periwayat harus dabit, baik dabit sadar (hafalan) maupun dabit kitab (catatan). Artinya, setiap periwayat dalam sanad harus memiliki kemam-puan hafal yang sempurna atau catatan yang jelas dan rapi sehingga peri-wayat mampu menghadirkannya kapan saja diperlukan.
3. Periwayat adil. Artinya, setiap periwayat menjalankan semua kewajiban Agama dan menjaga muruah.
4. Bebas dari syuzuz, yakni keganjilan baik dalam sanad maupun pada matan.
5. Bebas dari `illah, yakni cacat tersembunyi yang sulit ditemu-kan kecuali orang yang memang sudah mahir di bidang hadis.

Jika sebuah sanad memenuhi lima syarat ini, maka sanad ini disebut sahih sanad. Jika ke-dabit-an periwayat kurang sempurna, sanadnya disebut hasan. Jika kurang salah satu dari lima syarat ini kurang, maka sanadnya disebut da`if.

B. Langkah-langkah Penelitian Sanad
1. Penelusuran dan inventarisir hadis yang diteliti dalam semua sumbernya.
2. Pembuatan skema sanad sehingga jalur-jalurnya terlihat dengan jelas.
3. Identifikasi setiap periwayat yang terdapat dalam sanad. Setiap peri-wayat dicari nama lengkapnya, masa hidupnya, guru-gurunya, murid-muridnya, penilaian para kritikus hadis terha-dapnya, dan tarjih peneliti atas berbagai macam penilaian yang diberikan para kritikus. Dalam kitab Tahzib at-Tahzib ditemukan kode-kode untuk nama periwayat kitab sumber hadis. Jika hadis yang diteliti termuat dalam Sunan Abi Dawud dan nama yang tercantum dalam sanadnya Khalid, maka dicarilah Kha-lid yang di atasnya ada kode . Selanjutnya dipe-riksa apakah ada nama gurunya yang tercantum dalam skema masuk di antara nama guru-gurunya dalam kitab Tahzib at-Tahzib. Jika ada, maka penemuan ini nama guru ini sudah 50% kemungkinannya benar. Diperiksa lagi apakah ada nama murid yang tercantum dalam skema masuk di antara nama mu-rid-muridnya dalam kitab yang sama. Jika ada, maka pene-muan ini membuktikan bahwa itulah Khalid yang hendak di-teliti. Peneliti pun menyalin nama Khalid itu dengan lengkap sampai kepada kunyah dan nisbah-nya.
4. Menelusuri masa hidupnya. Biasanya, tahun lahir, minimal tahun wafat-nya tertera dalam Tahzib at-Tahzib. Jika tahun wafat tidak ditemukan, dicari aqran (teman sebaya)nya. Masa hidup teman sebaya ini dijadikan patokan masa hidup periwayat yang diteliti. Jika tidak ditemukan aqran-nya, maka dicari tabaqah (angkatan)-nya.
5. Menganalisis penilaian yang diberikan para kritikus dan men-tarjihnya jika terjadi perbedaan.
6. Memeriksa dan menganalisis kebersambungan sanad, syuzuz, `illah, tadlis, irsal, dan cacat lainnya. Irsal berarti antara periwayat dan guru-nya tidak pernah bertemu sekalipun semasa. Jika terdapat periwayat siqah mudallis, maka dilihat peringkatnya di dalam kitab Tabaqat al-Mudallisin karya Ibn Hajar al-`Asqalani. Jika tadlis-nya peringkat satu dan dua, periwayatannya tetap diterima. Jika tadlis-nya peringkat ketiga, periwayatannya masih diterima oleh sebagian ulama dengan syarat ia menggunakan lafal periwayatan sama`, yaitu sami`tu, sami`na, haddasani, dan haddasana. Jika tadlis-nya peringkat keempat, seluruh ulama tidak menerima periwayatannya, kecuali ia menggunakan lafal periwayatan sama`. Jika tadlis-nya peringkat kelima, periwayatannya sama sekali tidak dapat diterima sehingga nilainya tetap da`if.
7. Mengambil kesimpulan nilai sanad, yakni sahih atau hasan atau da`if.

C. Tolok Ukur Kritik Matan Versi al-Idlibi
1. Tidak bertentangan dengan Alquran.
2. Tidak bertentangan dengan hadis dan sejarah Nabi yang sahih
3. Tidak bertentangan dengan akal yang mendapat pantulan cahaya Alqur-an dan Hadis dan tidak bertentangan dengan kenyataan.
4. Keadaan pernyataan itu menyerupai ucapan Nabi saw. Di antara ciri-ciri pernyataan seorang Nabi adalah santun dan mengandung pengajaran.

Tidak ada komentar: